Andre Indra Ekantono menggendong dua
tas lusuhnya saat memasuki area Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus). Tas
berwarna kuning dan hitam tersebut berisi berkas-berkas perkara yang ia
tangani.
Publik mungkin tak banyak yang tahu tentang sosok Andre. Ia hanya satu dari sekian banyak pengacara yang kerap mondar mandir di PN Jakpus. Namun, gayanya yang berbeda dari yang lain justru membuat pria berambut keriting itu cukup dikenal di lingkungan pengadilan.
Ditemui di PN Jakpus saat akan bersidang, Andre menuturkan kebiasaan uniknya yang hampir tak pernah absen diantar jemput sang ibu. Biasanya hal itu dilakukan untuk membantunya membawakan berkas perkara yang demikian banyak atau sekedar mengantar makanan.
"Saya memang bawa semua berkas (termasuk yang tidak sidang hari ini), soalnya trauma dulu pernah ada berkas yang ketinggalan," ujarnya, saat berbincang dengan detikcom, di PN Jakpus, Senin (3/3/2014).
Andre adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Sang ibu mengantar jemput Andre dengan menumpang angkot dari rumah mereka di bilangan Ampera Raya, Jakarta Selatan. Jika sidang Andre belum selesai, maka sang ibu akan menunggu dengan setia hingga semuanya beres.
Andre bertindak sebagai pengacara yang ditunjuk oleh pihak kepolisian untuk mendampingi anak-anak yang terjerat pidana. Tiga tahun menjalani profesinya, Andre mengaku belum mendapat bayaran sedikit pun dari pemerintah. Untuk biaya sehari-hari Andre dan orang tuanya mengandalkan penghasilan dari bagian rumahnya yang disewakan.
"Saya sehari-hari dapat uangnya dari orang tua," tuturnya.
Publik mungkin tak banyak yang tahu tentang sosok Andre. Ia hanya satu dari sekian banyak pengacara yang kerap mondar mandir di PN Jakpus. Namun, gayanya yang berbeda dari yang lain justru membuat pria berambut keriting itu cukup dikenal di lingkungan pengadilan.
Ditemui di PN Jakpus saat akan bersidang, Andre menuturkan kebiasaan uniknya yang hampir tak pernah absen diantar jemput sang ibu. Biasanya hal itu dilakukan untuk membantunya membawakan berkas perkara yang demikian banyak atau sekedar mengantar makanan.
"Saya memang bawa semua berkas (termasuk yang tidak sidang hari ini), soalnya trauma dulu pernah ada berkas yang ketinggalan," ujarnya, saat berbincang dengan detikcom, di PN Jakpus, Senin (3/3/2014).
Andre adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Sang ibu mengantar jemput Andre dengan menumpang angkot dari rumah mereka di bilangan Ampera Raya, Jakarta Selatan. Jika sidang Andre belum selesai, maka sang ibu akan menunggu dengan setia hingga semuanya beres.
Andre bertindak sebagai pengacara yang ditunjuk oleh pihak kepolisian untuk mendampingi anak-anak yang terjerat pidana. Tiga tahun menjalani profesinya, Andre mengaku belum mendapat bayaran sedikit pun dari pemerintah. Untuk biaya sehari-hari Andre dan orang tuanya mengandalkan penghasilan dari bagian rumahnya yang disewakan.
"Saya sehari-hari dapat uangnya dari orang tua," tuturnya.
sumber: http://news.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar