ketekunan seorang penjada gudang:
karena tidak mampu melanjutkan sekolah
perguruan tinggi,dia memutuskan untuk bekerja sebagai penjaga gudang di
perusahaan kontraktor.
Dua belas tahun,masih tergolong usia kanak-kanak. Di usia belia itu pulah Alamsyah Hanafiah meninggalkan tanah kelahirannya di desa lubuk lancang kecamatan Suak Tapeh Banyuasin.
Ayahnya yang seorang saudagar kain menginginkan Alamsyah melanjutkan sekolah ke jakarta selepas sekolah dasar,mengikuti jejak kakak tertuanya yang sudah kuliah kedokteran. meski sempat terjadi perbedaan pendapat antara ayah dan ibunya tentang masa depan anaknya. Alamsyah tetap memutuskan berangkat ke jakarta.
"maklum saya kan anak bungsu. ibu saya kasihan karena takut saya sengsara. padahal, saya senang sdekali saat disuruh SMP dijakarta. Apalagi saya pengen sekali memlihat Rudi Hartono.
Di ibukota, alamsyah kecil tinggal bersama kakaknya di kawasan senen, jakarta pusat. Tamat SMP, dia melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 21 di Pulomas, Jakarta Timur. Selesai SMA dia baru merasakan bagaimana getir nya hidup di kota metropolitan.
Maksud hati ingin melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi, terhadang kondisi orangtua yang tidak sanggup lagi membiayai kuliahnya. mau tidak mau, Alamsyah harus banting tulang untuk menghidupi dirinya sendiri.
Karena tidak mampu melanjutkan keperguruan tinggi, dia memutuskan untuk bekerja sebagai penjaga gudang di perusahaan kontraktor. Setelah tiga tahun bekerja, dia bisa mendaftar di Fakultas Hukum Universitas Krisna Dwipayana( Unkris).
Sejak di tingkat IV, anak palembang ini sudah mulai berpraktik sebagai pengacara. waktu itu dia bergabung dengan lembaga bantuan hukum (LSB) Unkris. selama menangani 19 perkara. dari pengalamannya itu pula dia tidak merasa kesulitan ketika mengikuti ujian menjadi pengacara, setelah lulus sarjana tahun 1989. meski kini namanya sekarang sejajar dengan pengacara papan tas lainnya. namun ia btetap seorang Alamsyah Hanafiah yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai moral. waktu senggangnya hanya dimanfaatkan bersama keluarga dengan wisata edukasi ke taman Marga Satwa Ragunan Dan t5aman Safari. Satu hal yang tidak dilupakan, ia selalu menyempatkan waktu mengujungi tanah kelahirannya di Sumatera Selatan. (http://alamsyah-hanafiah.blogspot.com/)
karena tidak mampu melanjutkan sekolah
perguruan tinggi,dia memutuskan untuk bekerja sebagai penjaga gudang di
perusahaan kontraktor.
Dua belas tahun,masih tergolong usia kanak-kanak. Di usia belia itu pulah Alamsyah Hanafiah meninggalkan tanah kelahirannya di desa lubuk lancang kecamatan Suak Tapeh Banyuasin.
Ayahnya yang seorang saudagar kain menginginkan Alamsyah melanjutkan sekolah ke jakarta selepas sekolah dasar,mengikuti jejak kakak tertuanya yang sudah kuliah kedokteran. meski sempat terjadi perbedaan pendapat antara ayah dan ibunya tentang masa depan anaknya. Alamsyah tetap memutuskan berangkat ke jakarta.
"maklum saya kan anak bungsu. ibu saya kasihan karena takut saya sengsara. padahal, saya senang sdekali saat disuruh SMP dijakarta. Apalagi saya pengen sekali memlihat Rudi Hartono.
Di ibukota, alamsyah kecil tinggal bersama kakaknya di kawasan senen, jakarta pusat. Tamat SMP, dia melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 21 di Pulomas, Jakarta Timur. Selesai SMA dia baru merasakan bagaimana getir nya hidup di kota metropolitan.
Maksud hati ingin melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi, terhadang kondisi orangtua yang tidak sanggup lagi membiayai kuliahnya. mau tidak mau, Alamsyah harus banting tulang untuk menghidupi dirinya sendiri.
Karena tidak mampu melanjutkan keperguruan tinggi, dia memutuskan untuk bekerja sebagai penjaga gudang di perusahaan kontraktor. Setelah tiga tahun bekerja, dia bisa mendaftar di Fakultas Hukum Universitas Krisna Dwipayana( Unkris).
Sejak di tingkat IV, anak palembang ini sudah mulai berpraktik sebagai pengacara. waktu itu dia bergabung dengan lembaga bantuan hukum (LSB) Unkris. selama menangani 19 perkara. dari pengalamannya itu pula dia tidak merasa kesulitan ketika mengikuti ujian menjadi pengacara, setelah lulus sarjana tahun 1989. meski kini namanya sekarang sejajar dengan pengacara papan tas lainnya. namun ia btetap seorang Alamsyah Hanafiah yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai moral. waktu senggangnya hanya dimanfaatkan bersama keluarga dengan wisata edukasi ke taman Marga Satwa Ragunan Dan t5aman Safari. Satu hal yang tidak dilupakan, ia selalu menyempatkan waktu mengujungi tanah kelahirannya di Sumatera Selatan. (http://alamsyah-hanafiah.blogspot.com/)
Salut dan Bangga, menginpirasi, Semoga sehat selalu, Amin amin ya rabbal alamin
BalasHapus