Pengacara Hotman Paris Hutapea mejeng di koran terkemuka New York Times. Dia berbicara soal kejujuran praktisi hukum di tengah upaya pemberantasan mafia hukum. “Bila saya bilang saya pengacara yang bersih, saya munafik, itu yang saya katakan,” ujarnya dalam rubrik Profil terbitan Sabtu (24/4/2010) waktu setempat. “Dan bila pengacara-pengacara lainnya mengaku mereka bersih, mereka akan masuk penjara, mereka akan masuk neraka,”tegas Hotman yang difoto di dekat mobil Ferrari merah seharga $ 630.000 (Rp 5,6 miliar) dengan jemari dihiasi cincin berlian berukuran besar.
Saat ditanya apakah dia pernah memberikan uang pada jaksa atau hakim, Hotman menjawab, “Saya tidak bisa berkomentar soal itu. Saya tidak berkomentar karena saya katakan bahwa tidak ada pengacara yang bersih di dunia ini. Itu yang bisa saya katakan. Saya pikir Anda tahu bagaimana menyimpulkannya.”
Bahkan, Hotman Paris Hutapea, oleh The New York Times disejajarkan dengan gaya pengacara selebriti Hollywood, Johnnie Cochran, yang membela olahragawan OJ Simpson dalam dugaan kasus pembunuhan istrinya. Times saat itu menyoroti kasus yang ditangani Hotman, likuidasi Bank Andromeda yang dimiliki pengusaha paling berpengaruh Bambang Trihatmodjo, anak orang nomor satu di Indonesia saat itu, Soeharto (The New York Times, 6 Juli 1999).
Penampilan Hotman sehari-hari juga ”bling”. Di jari-jari kiri dan kanannya menempel cincin-cincin gemerlap bernilai miliaran rupiah, juga gelang, arloji yang berpendar-pendar. Dengan penampilan setelan jas dan mobil terbarunya, R-8 (Audi), lengkaplah sosok Hotman sebagai pengacara flamboyan.
Hotman, yang selama 20 tahun dididik advokat asing khususnya dalam bidang hukum bisnis internasional itu, mengakui sangat menikmati kesuksesannya. ”Hidup harus dinikmati. Ini hasil kerja keras saya selama 30 tahun. Lagi pula waktu cepat berlalu, setiap hari kita mendekati hari akhir,” kata pengacara yang kuat di bidang kepailitan itu. Untuk penyelesaian sebuah perkara secara paket, Hotman menetapkan fee sebesar 100.000 dollar AS.
Kini ia memiliki mobil terbaru Ferrari California dengan empat tempat duduk, untuk melengkapi koleksi mobilnya yang sudah mendekati angka 20. Ferrari, R-8, Maserati di tengah belantara macet Jakarta? ”Ya, saya menikmati mobil itu sekitar jam 5 subuh, dari Kelapa Gading ke Sudirman, sekitar 10 menit. Kalau pagi saya bahagia karena jalanan kosong. Tetapi kalau sore saya jantungan, takut mobil saya keserempet karena dikelilingi ratusan motor di jalan,” katanya.
Mungkin kita akan bertanya, terus untuk apa punya mobil demikian mahal dan banyak kalau hanya bisa dinikmati 10 menit dalam sehari? Bagi Hotman, itu adalah cara menikmati kesuksesan. ”Saya manusia normal. Saya senang bila itu dikagumi orang lain,” kata pengacara yang mengaku memiliki lebih dari 60 rumah itu. ”Kebanyakan ruko, itu untuk investasi,” lanjutnya. (Jakartapress/ Foto: Kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar