Nama Raidin Anom semakin berkibar di dunia entertaint sejak menangani kasus pencabulan yang dilakukan pedangdut Saipul Jamil. Raidin, menjadi kuasa AW korban pencabulan SJ. Bahkan dalam waktu dekat ini, Raidin Anom akan menjadi kuasa hukum artis Sheila Marcia dalam perkara perceraian.
Raidin Anom SH lahir di sebuah desa kecil di Bima Nusa Tenggara Timur. Meski berasal dari keluarga yang cukup, namun kehidupannya semasa kecil terbilang sederhana. Karena sejak kecil, kedua orangtuanya telah membiasakan kehidupan yang disiplin dan serba teratur. Bahkan sang ayah yang berprofesi sebagai tentara, selalu mengajari anak-anaknya bagaimana hidup dengan menghargai uang dan tak pernah memanjakan.
Diantara puluhan ribu advokat saat ini tak banyak diantara mereka yang berkesempatan dan dipercaya untuk menangani perkara-perkara yang mengatas namakan rakyat kecil sebagaimana yang pernah ia alami waktu bergabung dengan salah satu kantor hukum besar di Jakarta hingga saat dia membangun kantor hukumnya sendiri bersama rekan-rekannya. Raidin Anom adalah seorang advokat muda yang sukses, sejak duduk di bangku SMA ia bercita-cita ingin menjadi seorang advokat kelak,dan kini impiannya telah terwujud.
Pilihan untuk terjun ke dunia advokat merupakan cita-citanya sejak masa kecil,tak pernah sedikit pun terpikir olehnya untuk beralih profesi,karena baginya menjadi seorang advokat merupakan profesi yang terhormat officium noble jauh lebih independent dari pada profesi penegak hukum lainnya.
Keingintahuannya tentang hukum Negara itulah yang membuat ia memilih fakultas hukum sebagai pilihan. Padahal keputusannya saat itu sangat bertentangan dengan keinginan sang ayah, yang menginginkan Raidin menjadi seorang tentara. Namun dengan ketekunannya Raidin mampu membuktikan atas pilihan hidupnya.
Pria kelahiran 1976 ini menghabiskan masa kecilnya di kota Bima, Nusa Tenggara Timur. Dengan motto hidupnya “Bersandar pada Kitab Allah”. Bapak dari tiga anak ini menyatakan bahwa motto ini merupakan pesan almarhum nenek..
Tak mudah baginya untuk merasakan kesuksesan seperti saat ini,sepuluh tahun lebih menjadi seorang advokat. Raidin mengaku perjalanan panjang suka dan duka sudah ia rasakan sebelumnya dari gaji yang hanya cukup untuk bayar kost dan makan sehari-hari saja ujarnya sambil tersenyum lebar mengenang masa awal berkarir dibidang kepengacaraan.
Tetapi tak pernah terpintas di pikirannya untuk beralih profesi karena baginya advokat adalah pilihan hidupnya.Bahkan menurutnya menjadi advokat deritanya adalah nyaris tidak mempunyai waktu bukan untuk diri sendiri, karena totalitas profesionalitas yang di jalankannya “dengan mengabdi pada profesi ini saya benar-benar siap mengorbankan kesenangan pribadi bahkan terkadang hari libur pun saya masih bekerja untuk klien” ungkapnya.
Namun dibalik tajam tatapan matanya, Raidin merupakan sosok yang sangat menyayangi keluarga. Kedekatannya dengan ketiga anaknya tak perlu disangsikan. Sosok ayah yang bijaksana terpancar kala bertutur pada buah hatinya. Bahkan sebagai seorang suami, Raidin tak malu untuk membantu pekerjaan sang istri.
Raidin Anom meraih gelar sarjana hukum dari Fakultas Hukum Universitas Islam Azzahra pada tahun 2004. Mengabdi sebagai adkokat membela kaum marginal sudah menjadi panggilan jiwa, bahkan tak terhitung kasus pro bono yang ditangani. Saat ini sosok Raidin bisa dikatakan sebagai Bapak para kaum buruh.
“Saya bersyukur kepada Allah SWT telah memberi saya kesempatan menjadi pengacara yang In Sha Allah amanah. Saya berharap dengan adanya sarjana hukum yang berkualitas ini akan menjadi lebih baik. Advokat-advokat muda semakin berkualitas dan pasar akan melihat ini ungkapnya. Lebih lanjut Djamaris mengatakan sejak adanya Undang-Undang advokat ia meyakini dapat memperbaiki kualitas advokat dimasa depan yang otomatis dengan majunya advokat akan majunya proses penegakan hukum dinegara ini,” Tuturnya. (http://www.wartahot.com/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar