Sabtu, 22 Oktober 2016

Jadilah Pengacara yang Bertipe Arsitek


Penulis membagi tipe pengacara menjadi dua, tipe "tukang" yang bekerja berdasarkan jenis pesanan dan tipe "arsitek" yang bekerja secara sistematis.

Sarjana hukum yang sudah mengantongi izin untuk praktek advokat, masih harus menjalani tahap penting dalam jenjang karirnya. Magang menjadi penting lantaran ia menjadi ujian terakhir untuk menentukan apakah seseorang akan menapaki karir advokat atau bersiap mencari profesi lain.

Pada saat magang, kita akan merasakan prinsip-prinsip kerja advokat dari dasar, bagaimana membuat resume persidangan, mencari landasan yuridis di perpustakaan, menemui saksi hingga membuat catatan-catatan lain yang diperintahkan atasan. Advokat yang kini namanya berkibar di tingkat nasional pun pada umumnya sudah melalui proses magang. Di sini para advokat itu digembleng hingga menjadi advokat beken seperti sekarang.

Nah, kalau sudah mantap memutuskan menjadi advokat, itu berarti Anda siap menghadapi dunia penuh tantangan. Di satu sisi, Anda harus berusaha menumbuhkan dan menjaga kepercayaan klien, dan di sisi lain terus membangun jaringan agar kantor pengacara tetapsurvive. Tanpa jaringan, sebuah lawfirm akan cepat mati! (hal. 174). Kalau sudahsurvive, tentu yang harus kita jalani adalah menjadi advokat profesional.


Orang yang menjalankan pekerjaan advokat profesional dapat ditamsilkan sebagai pohon. Sebagai akar, kita harus meyakini bahwa pilihan menjadi advokat bukan hanya benar, tetapi juga tepat. Sebagai batang, Anda tak boleh berhenti hanya pada keyakinan. Keyakinan itu harus terus dikembangkan menjadi suatu kebanggaan. Dengan demikian kebanggan menjadi kekuatan di dalam diri, sekaligus filter. Melalui tamsil daun, Anda terus tumbuh bersama keyakinan dan kebanggan itu. Daun adalah institusi tempat kita bernaung, yaitu kantor pengacara atau lawfirm, baik dalam posisi kita sebagai pendiri maupun sebagai advokat yang bergabung ke kantor lain. Dalam konteks inilah perlunya manajemen pribadi dan manajemen kelembagaan agar tugas-tugas advokat dijalankan secara profesional.

STRATEGI BISNIS JASA ADVOKAT

Penulis: Ari Yusuf Amir, SH., MH.
Editor: Sidarta GM
Penerbit: Navila Idea, Yogyakarta
Tahun: Maret 2008

Buku karya Ari Yusuf Amir ini antara menyampaikan pesan kepada kita betapa pentingnya manajemen sebuah lawfirm. Bagaimanapun, kantor pengacara adalah entitas bisnis yang harus punya strategi agar bisa bertahan hidup di tengah persaingan dunia advokat. Namun harus dicatat bahwa ia tidak seratus persen menjadi entitas bisnis yang mengeruk profit. Advokat juga punya kewajiban probono.

Diberi judul Strategi Bisnis Jasa Advokat, buku ini melengkapi literatur dunia advokat yang terbilang sedikit. Sebelumnya, ada buku karya Binoto Nadapdap yang membahas fee advokat, dan buku Manajemen Kantor Advokat di Indonesia yang diterbitkan oleh CFISEL. Kedua buku ini sebenarnya saling bertautan dengan apa yang dipaparkan Ari Yusuf Amir. Dengan pengalamannya sebagai advokat, Ari Yusuf Amir bisa menggambarkan dinamika kepengacaraan dengan seluk beluk enterpreneurship-nya. Jiwa enterpreneur tentu dibutuhkan dalam mengelola kantor pengacara. Melalui jiwa yang demikian, misalnya, seorang advokat harus bisa menguasai seni menentukan tarif jasa hukum (hal. 34).

Jika buku Manajemen Kantor Advokat di Indonesia merupakan bunga rampai tulisan sejumlah praktisi dan pengamat, karya Ari Yusuf Amir terbilang utuh. Buku ini mengulas bukan hanya fee, kelembagaan bisnis jasa hukum, organisasi dan manajemen lawfirm, tetapi juga bagaimana menjaga loyalitas klien. Penting juga dibaca adalah trik memasarkan jasa hukum profesional antara lain melalui pendekatan personal selling (hal. 144).

Dan yang tak kalah penting dijaga seorang advokat atau sebuah lawfirm adalah reputasi dan citra. Kedua Reputasi dan citra merupakan faktor yang amat menentukan kelangsungan hidup bisnis advokat. Untuk membangun reputasi dan corporate image dari sebuah kantor pengacara, maka yang Anda perlukan adalah komunikasi perusahaan, baik terhadap klien, unsur pemerintah yang kerap berhubungan dalam penyelesaian perkara, maupun media massa.

Reputasi kantor terbentuk ketika pemangku kepentingan menerima informasi dan melalui sejumlah pengalaman ketika berhubungan dengan kantor Anda. Dari informasi dan pengalaman itulah terbentuk reputasi dan citra, baik atau buruk. Kalau klien merasa puas, tentu citra positif yang muncul. Citra dan reputasi yang baik pada akhirnya melahirkan kepuasan. Dalam jangka panjang, kepuasan klien menimbulkan loyalitas untuk selalu menggunakan jasa hukum Anda (hal. 149).

Kini, tinggal tipe apa yang ingin Anda kembangkan agar loyalitas itu terbina terus. Penulis membagi dua tipe tamsilan pengacara, yang satu pengacara tukang, dan satu lagi pengacara arsitek. (hal. 4)

Pengacara bertipe tukang bekerja berdasarkan jenis pesanan. Bila ada order datang, maka sang advokat akan bekerja. Kalau order lagi sepi, si advokat ongkang-ongkang kaki. Biasanya, pengacara tipe ini tidak memberikan arahan apapun kepada kliennya karena memang si advokat pun tidak mendalami betul perkara kliennya. Bisa dikatakan bahwa pengacara tukang hanya sebagai pelengkap penderita dalam pengadilan. Advokat menjalankan profesinya bukan untuk memperjuangkan kebenaran, melainkan mencari formalitas belaka. Advokat tipe tukang sangat mengandalkan popularitas untuk mendulang klien, dan yang lebih diutamakan adalah mendapatkan fee secepatnya.

Tipe kedua, pengacara arsitek bekerja secara sistematis. Rapi dalam menyelesaikan setiap kasusnya. Semua tahapan peradilan dia ikuti secara seksama dan menyelesaikan kasus itu hingga tuntas sebagaimana layaknya arsitek dalam membangun rumah. Dengan demikian, langkah pertama si advokat adalah mempelajari kasus yang akan dia tangani dan mendapatkan data sebanyak-banyaknya. Data itu didiskusikan dengan klien sekaligus bekal untuk menentukan strategi yang bakal dipakai di persidangan kelak.

Materi yang disajikan buku ini relatif sangat praktis, sehingga mudah dipahami. Bahkan sang penulis meyakinkan bahwa pembaca yang tertarik menjadi advokat akan menemukan trik dan tips untuk menjadi lawyer sukses. Kata si penulis, segala rahasia sukses lawyerdiungkap secara terbuka!

Benarkah? Silahkan membaca.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar