Tribunnews.com/Glery Lazuardi
Razman
Arif Nasution, kuasa hukum Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Gunawan
mendatangi Gedung Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri, Sabtu
(7/2/2015) sekitar pukul 12.00 WIB.
Mantan pengacara Komjen Budi Gunawan, Razman Arif Nasution merasakan malam pertama di Rutan Klas I Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (18/3/2015). Di ruang masa pengenalan lingkungan (mapenaling), Razman harus rela berbagi tempat tidur dengan 166 narapidana dan tahanan yang terkena kasus narkoba hingga pencurian atau maling.
Razman ditangkap paksa oleh tim jaksa di tengah Jalan
Juanda, Jakarta Pusat, Rabu dalam rangka eksekusi atas putusan Mahkamah
Agung (MA) yang menguatkan vonis tiga bulan penjara atas kasus
penganiayaan terhadap keponakannya, Nurkholis Siregar di Mandailing
Natal, Sumatera Utara pada 2004.
Kepala Rutan Klas I Cipinang, Asep Sutandar mengatakan, pihaknya tidak memberikan perlakuan khusus kepada Razman, pengacara yang karirnya moncer setelah menjadi kuasa hukum Komjen BG.
"Perlakuan ke dia sama. Di sini juga ada banyak mantan bos, mantan anggota DPR, pejabat kementerian, perlakuannya juga sama. Mereka juga merasakan masa seperti dia sekarang. Razman ditempatkan di ruang mapenaling dahulu selama tujuh hari bersama 166 tahanan dan napi yang lain, ada kasus judi, narkoba dan pencurian," kata Asep.
Menurut Asep, di dalam ruang mapenaling seluas sekitar 200 meter persegi, Razman harus bisa beradaptasi berbagi tempat tidur dan toilet dengan 166 tahanan dan napi lainnya.
"Ruangan mapenaling seperti aula. Di ruangan itu tidak ada kasur, hanya ada kasur lipat. Memang benar malam pertama dia mengeluh, dia bilang, 'Kok nggak ada kasur?. Saya kan bukan pelaku kriminal, kok disamain seperti ini?'. Wajar saja dia mengeluh seperti itu, namanya sekarang beda dia di rutan," ujar Asep.
Asep melihat paras Razman terlihat stres berat pada malam pertama di rutan. Namun, psikis seperti itu terbilang wajar bagi penghuni baru rutan.
"Yah saya bilang ke dia, saya kasih pengertian, 'Nanti Abang 'kena' sendiri sama yang lain'. Nggak boleh saya beri perlakuan beda. Kamar mandi harus bareng-bareng dengan yang lain, nggak boleh khusus-khususan. Di sini mantan pejabat juga sama seperti itu. Udar Pristono (mantan Kadishub DKI Jakarta), Zulkarnaen Djabbar (mantan anggota Komisi VIII DPR RI) stress juga awal-awalnya," ungkapnya.
Menurut Asep, tak ada keluhan lain dari Razman selain tentang tempat tidur itu.
"Kalau sakit, yah dibawa ke klinik sini. Waktu awal masuk, dia cuma cerita punya sakit maag, tapi tidak sakit. Dia bilang bawa obat maag sendiri. Tapi, saya bilang harus diseleksi dulu ke dokter di sini, nggak boleh dibawa langsung, untuk antisipasi," tuturnya. (www.tribunnews.com)
Kepala Rutan Klas I Cipinang, Asep Sutandar mengatakan, pihaknya tidak memberikan perlakuan khusus kepada Razman, pengacara yang karirnya moncer setelah menjadi kuasa hukum Komjen BG.
"Perlakuan ke dia sama. Di sini juga ada banyak mantan bos, mantan anggota DPR, pejabat kementerian, perlakuannya juga sama. Mereka juga merasakan masa seperti dia sekarang. Razman ditempatkan di ruang mapenaling dahulu selama tujuh hari bersama 166 tahanan dan napi yang lain, ada kasus judi, narkoba dan pencurian," kata Asep.
Menurut Asep, di dalam ruang mapenaling seluas sekitar 200 meter persegi, Razman harus bisa beradaptasi berbagi tempat tidur dan toilet dengan 166 tahanan dan napi lainnya.
"Ruangan mapenaling seperti aula. Di ruangan itu tidak ada kasur, hanya ada kasur lipat. Memang benar malam pertama dia mengeluh, dia bilang, 'Kok nggak ada kasur?. Saya kan bukan pelaku kriminal, kok disamain seperti ini?'. Wajar saja dia mengeluh seperti itu, namanya sekarang beda dia di rutan," ujar Asep.
Asep melihat paras Razman terlihat stres berat pada malam pertama di rutan. Namun, psikis seperti itu terbilang wajar bagi penghuni baru rutan.
"Yah saya bilang ke dia, saya kasih pengertian, 'Nanti Abang 'kena' sendiri sama yang lain'. Nggak boleh saya beri perlakuan beda. Kamar mandi harus bareng-bareng dengan yang lain, nggak boleh khusus-khususan. Di sini mantan pejabat juga sama seperti itu. Udar Pristono (mantan Kadishub DKI Jakarta), Zulkarnaen Djabbar (mantan anggota Komisi VIII DPR RI) stress juga awal-awalnya," ungkapnya.
Menurut Asep, tak ada keluhan lain dari Razman selain tentang tempat tidur itu.
"Kalau sakit, yah dibawa ke klinik sini. Waktu awal masuk, dia cuma cerita punya sakit maag, tapi tidak sakit. Dia bilang bawa obat maag sendiri. Tapi, saya bilang harus diseleksi dulu ke dokter di sini, nggak boleh dibawa langsung, untuk antisipasi," tuturnya. (www.tribunnews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar