Pengacara dan Dunianya
Saya berpikir salah satu cara menjadi kaya adalah menjadi pengacara
terkenal semacam Hotman Paris
Seiring banyaknya pertikaian dan makin sadar hukum-nya (maksudnya,
kesadaran tidak mau rugi ketika berselisih) manusia, jasa pengacara
semakin diperlukan.
Untuk negara kita, dengan pengacara yang tampang dan kiprahnya
sering kita lihat dan dengar, lumayan dinamis. Minimal, nonton saja
infotainment, kita akan menghafal siapa saja yang laku dan sibuk
menjadi pengacara para seleb, seperti :
Hotman Paris (kadang2 celetukan-nya lucu menjurus tidak sopan plus cincin besarnya)
Minola Sebayang (terakhir kasus Arumi)
Warsito Sanyoto (pengacara Syahrini)
Farhat Abbas (pengacara yang menurut saya agak aneh)
Elza Syarif (tapi sudah jarang muncul, dulu langganan kasus cerai)
Sunan Kalijaga (pengacara aneh-nya Jennifer Dunn)
Atau kita sebut yang lain :
Hotma Sitompul
OC. Kaligis
Adnan Buyung
Berapa harga jasa pengacara? Dibayar pakai mata uang apa ? Hitungannya per jam
atau per kasus ? Bagaimana dengan pengacara yang belum atau tidak terkenal ?
Sudah jadi rahasia umum, dunia pengacara = rimba gelap. Ada yang secara ekstrem
menyebutnya sebagai dunia yang culas sebagaimana dunia politik. Konon, tidak
ada pengacara yang bersih. Benarkah ?
Salah satu yang saya salut adalah pengacara-nya Ibu Halimah ketika berperkara
dengan Bambang Trihatmojo. Tidak serupa Elza Syarif yang -kesan saya- cenderung
personal attack ke lawan perkara, Ibu Lelyani profesional, tidak nampak emosional
a ala emak2 yang "membela kaumnya", komentarnya proporsional dan terjaga, dia
berbicara selalu dalam bingkai hukum dan wewenangnya.
Saya pernah membaca, di AS, peringkat teratas profesi impian anak muda
adalah menjadi pengacara. Dan Hillary Clinton salah satu pengacara terbaik di
sana sebelum dia terjun ke politik praktis.
Mari kita rumpi2 seputar dunia pengacara... (http://www.kopimaya.com/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar