Korupsi lazim membelit elit pemerintahan dan
keluarganya. Ada saja modus-modus yang digunakan untuk mengeruk dana publik. Mulai
dari dana rias wajah, uang es krim, sampai bayar tagihan alkohol.
==============
Aroma korupsi berhembus di lingkaran keluarga Perdana Menteri
(PM) Israel Benjamin Netanyahu. Isteri ketiganya, Sara, diinterogasi dan
diperiksa kepolisian Israel. Pihak Kepolisian Israel menduga istri PMitu telah
melakukan korupsi dengan membelanjakan uang negara dalam jumlah cukup besar
buat kepentingan pribadi.
Benjamin Netanyahu, berkarier politik melalui Partai Likud. Sukses
mencapai jabatan PM pertama pada periode 18 Juni 1996 – 6 Juli 1999. Kemudian
kembali lagi ke jabatan PM sejak 31 Maret 2009 hingga sekarang. Bersama Sara,
istrinya, sudah cukup lama menjadi sorotan publik melalui berbagai media,
sebagai pasangan dengan gaya hidup yang sangat mewah.
Pada hari terakhir 2015, Sara, tampak mendatangi kantor
Kepolisian Israel Unit Lahav 433 untuk diinterogasi. Berada di kantor ini
selama lebih dari lima jam. Ia bersikukuh mengaku tidak bersalah, dan datang
dengan membawa sejumlah bukti, di antaranya beberapa dokumen dan buku cek.
Seperti dilansir Aljazirah, Jumat (1/1), Ibu Negara
tersebut tiba di unit anti-korupsi kepolisian Israel di pusat kota Lod, timur
Tel Aviv, pada Kamis (31/12). Ia ditanyai sejumlah pertanyaan terkait
penggunaan dana negara untuk membiayai pekerjaan pemeliharaan dan membeli
perabotan baru untuk rumah pribadi mereka di kota pesisir Caisarea.
Menurut kantor berita DPA, Sara juga diduga
menggunakan uang pembayaran pajak untuk membayar biaya perawatan mendiang
ayahnya, saat ia tinggal di kediaman resmi di Yerusalem. Penyelidikan juga
melaporkan adanya laporan mengenai rincian sejumlah besar uang publik yang
dihabiskan pasangan tersebut.
Pekan lalu, media Israel melaporkan bahwa Sara meminta
kucuran dana dari negara untuk menutupi biaya makan bagi anjingnya, Kaiya. Ia
telah lama menghadapi pengawasan atas pengeluaran dan tuduhan terkait gaya
hidupnya yang berbeda dengan warga Israel pada umumnya. Ia dikritik atas
seleranya akan barang-barang mahal dan dugaan perilaku kasarnya kepada para
staf.
Telah lama Sara dikenal sebagai sosok yang kurang terpuji.
Mengutip lansiran http://www.anehdidunia.com,
Sara kerap bikin ulah. Salah satu ulahnya yang memalukan dan paling terkenal
adalah melempar asistennya dengan sepatu karena dianggap tidak becus
menyemirnya. Lalu ia menjerit, ”Jika Perdana Menteri (maksudnya Benjamin
Netanyahu) melihat apa yang kamu lakukan, dia akan membunuhmu! Anda akan
disembelihnya” . Teriaknya dengan garang dan berteriak histeris. Ulah Sara yang
tak mampu menahan diri kadang tidak mencerminkan sikap seorang Fist Lady.
Beredar kabar pula Sara telah menggunakan uang milik negara
memperkerjakan Teknisi Kelistrikan, Avi Fahima, seorang anggota Partai Likud
dan sebagai orang yang sangat dekat dengan Benjamin Netanyahu. Selama tiga
bulan terakhir, setiap akhir pekan Avi Fahima datang untuk menerima pembayaran
yang bersumber dari keuangan negara.
“Saya tidak tahu menahu terkait dengan Avi Fahima. Saya
tidak pernah menulis cek untuknya,” kilah Sara, ketika menjawab pertanyaan
selama interogasi terkait dengan Avi Fahima dengan memperlihatkan buku cek.
Ya, di depan polisi, Sara membantah semua sangkaan dan
mengatakan dirinya hanya menjadi korban media. Sementara suaminya (Benjamin
Netanyahu) mengatakan, hal ini merupakan ulah lawan politiknya yang sinis dan
menargetkan istrinya.
Kasus ini mencuat pertama kali setelah adanya laporan dari
pihak pengawas negara pada Februari 2015 lalu. Selain Sara, Deputi Direktur
Operasi Kantor Perdana Menteri, Ezra Saidoff juga diperiksa terkait kasus itu.
“Sara juga menggunakan uang publik untuk membeli alkohol, es
krim dan rias wajah. Dia juga menggunakan uang itu untuk penata rambutnya dan
merawat sang ayah,” ujar pihak pengawas kepada Ynet, seperti dikutip Independent,
Jumat (1/1).
Sepanjang 2010-2011, demikian catatan dari www.metropolitan.id, Sara dikabarkan menetapkan dana untuk rambut
dan rias wajah hingga 29 ribu poundsterling (sekitar Rp591 juta). Selain itu,
keluarga Netanyahu juga diklaim memiliki kontrak penyediaan es krim hingga
1.700 poundsterling (Rp34,6 juta). Jumlah itu terakumulasi hingga 16.900
poundsterling (Rp344,5 juta) untuk tagihan alkohol. (BN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar