Awalnya bercita-cita menjadi polisi atau pendeta.
Kamis (26/2), hukumonline mendapat kabar Yan Apul tengah terbaring di rumah sakit dalam keadaan koma. Melalui pesan singkat, Advokat Jamaslin James Purba memberi informasi Yan Apul sempat pingsan sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
“Mohon bantuan doa-nya Tulang kami Yan Apul Girsang terbaring Koma di rumah sakit Siloam,” begitu bunyi pesan di dinding akun Facebook Lapana Girsang, salah seorang keponakan Yan Apul.
Sehari berselang setelah mendapat informasi itu, kondisi Yan Apul ternyata tidak membaik, dan justru menghembuskan nafas terakhir. Di sela-sela acara deklarasinya sebagai calon Ketua Umum PERADI, Luhut MP Pangaribuan sempat meminta Advokat Agus Takabobir untuk memimpin doa untuk almarhum Yan Apul.
“Turut berduka cita atas berpulangnya Bpk Yan Apul Girsang, semoga amal ibadah Beliau diterima di sisi Tuhan, Amin. Dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran,” demikian ucapan bela sungkawa yang disebarkan James Purba melalui WhatsApp, Jumat (27/2).
Biodata Singkat | ||
Nama Lengkap | : | Djanapul Hasiholan Girsang |
Sapaan Akrab | : | Yan Apul |
Tempat/Tanggal Lahir | : | Saribudolok, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara/24 November 1938 |
Orang Tua | : | -Hiteradja Benjamin Girsang (Ayah) -Dameria Ginting (Ibu) |
Pendidikan | : | -SMA 1 Medan -Fakultas Hukum UI |
Profesi | : | -Jaksa -Pengusaha -Advokat |
Dikutip dari sejumlah referensi di dunia maya, salah satunya http://yanapul.blogspot.com, Yan Apul adalah sosok advokat senior yang tercatat sebagai bidan lahirnya Asosiasi Advokat Indonesia (AAI). Lahir di kaki pegunungan Dolok Singgalang -Sumatera Utara, 77 tahun silam, Yan Apul juga dikenal sebagai penggagas Pos Bantuan Hukum (Posbankum), tempat advokat mengabdi memberikan bantuan hukum cuma-cuma bagi masyarakat miskin.
Dibesarkan oleh ayah yang berprofesi kepala pasar dan ibu seorang pedagang batik, Advokat yang ketika lahir diberi nama Djanapul Hasiholan Girsang ini sebenarnya tidak bercita-cita ingin menjadi advokat. Awalnya, Yan Apul ingin menjadi polisi atau pendeta, sedangkan sang ayah menginginkan Yan Apul menjadi pejabat. ‘Menyimpang’ dari cita-cita awalnya dan keinginan sang ayah, Yan Apul akhirnya ditakdirkan bekerja di bidang hukum.
Jalan takdir itu dimulai ketika begitu lulus sekolah menengah atas, sekira tahun 1957, Yan Apul atas dukungan Ketua Pengadilan Negeri Djariaman Damanik yang terhitung masih kerabatnya, merantau ke Pulau Jawa untuk kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI). Saat itu berlokasi di Salemba, Jakarta Pusat, di kampus FHUI, Yan Apul menjadi mahasiswa yang doyan membaca buku dan berdiskusi.
Lulus kuliah tahun 1963, Yan Apul kembali ke Medan, Sumatera Utara dan merintis karier sebagai jaksa. Tetapi tidak bertahan lama, dia mengundurkan diri, lalu banting setir menjadi pengusaha ekspor-impor. Tetapi, itupun hanya bertahan dua tahun. Tahun 1974, Yan Apul kembali ke Jkarta dan membuka kantor pengacara “Yan Apul & Rekan”.
Di Jakarta, Yan Apul mulai menggeluti dunia advokat dan langsung aktif di organisasi Persatuan Advokat Indonesia (PERADIN). Di organisasi advokat itu, sekira tahun 1979, Yan Apul sempat menjabat sebagai Ketua Cabang Jakarta. Atas ide Yan Apul yang memandang perlunya wadah pembekalan advokat, PERADIN mendirikan lembaga Kursus Advokat PERADIN DKI Jakarta dan lembaga Kursus Asisten Advokat.
Pada tahun 1990, bersama dengan Gani Djemat, Yan Apul mendirikan Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) yang hingga kini, bersama dengan Ikatan Advokat Indonesia, tercatat sebagai salah satu organisasi advokat terbesar di Indonesia. (www.hukumonline.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar