Minggu, 26 April 2015

Asisten Pengacara Ini Kepincut Jadi Hakim


Asisten Pengacara Ini Kepincut Jadi Hakim
bangkapos.com/aladhi
Mardiani

 BEKERJA sebagai asisten pengacara menyeret Mardiani (23) dekat dengan dunia hukum. Gadis berkerudung ini juga sangat akrab dengan persidangan yang digelar di pengadilan. Setiap hari gadis yang akrab disapa Ani ini bertugas di Ruang Posbakum PN Tanjungpandan.
Dunia kerja ini pula yang membuat gadis kelahiran Tanjungpandan, 3 Maret 1992 ini jatuh hati pada profesi hakim. Menurutnya sang pengadil mempunyai wibawa jauh lebih tinggi ketimbang aparat hukum lainnya di negeri ini. Hal tersebut membuat Ani mempunyai cita-cita sebagai seorang hakim.
"Pinginnya mau jadi hakim. Karena kalau hakim itu ada wibawanya, lebih berwibawa dibandingkan lainnya. Terus bisa menciptakan keadilan," ujar Ani kepada Pos Belitung, beberapa waktu lalu sambil tersenyum.
Memimpin sebuah persidangan dengan toga hitam dan duduk di balik meja hijau menjadi mimpi putri tunggal pasangan Sahdi Ali dan Serina ini. Namun pendidikannya yang hanya lulus SMK menghalangi cita-cita Ani saat ini. Ani ingin meneruskan pendidikannya dan mewujudkan mimpi itu.
Saat ini ia bekerja pada seorang pengacara kondang di Kabupaten Belitung. Selain untuk mengasah kemampuannya dalam dunia hukum, Ani juga ingin memiliki tabungan sebagai persiapannya melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
"Insya Allah kuliah lagi, ini juga kerja sambil nabung untuk kuliah. Biar bisa meraih keinginan," tambah gadis pemilik senyum manis dan ramah ini.
Gadis yang mengaku telah memiliki kekasih ini juga mengatakan ingin tetap bekerja meskipun telah menikah nanti. Sebagai putri tunggal kedua orangtuanya, Ani ingin membantu dan membanggakan kedua orangtuanya. Ia berharap suaminya nanti juga mengizinkan dirinya tetap bekerja.
Seperti semangat RA Kartini yang ingin mengangkat derajat wanita. Menurutnya saat ini wanita tak hanya diam di rumah, namun juga diperbolehkan untuk bekerja. Meskipun ingin tetap bekerja setelah menikah, Ani juga tetap ingin menjadi wanita pada kodratnya. Yakni mengurus rumah tangga yang dibinanya nanti.
"Kalau kerja kan bisa mandiri, biaya hidup bisa terpenuhi. Selain itu bisa bantu-bantu orangtua. Kartini kan dulu memperjuangkan kaum wanita untuk menyeterakan, bukan hanya pria saja yang berkarir, tapi juga wanita," tandas pemilik tubuh mungil ini. (http://bangka.tribunnews.com/)

Biodata:
Nama: Mardiani
Nama Panggilan: Ani
TTL: Tanjungpandan, 3 Maret 1992
Zodiak: Pisces
Umur: 23 tahun
Riwayat Pendidikan
- SD N 45 Tanjungpandan
- SMPN 5 Tanjungpandan
- SMKN 1 Tanjungpandan
Nama Orangtua:
Ayah: Sahdi Ali
Ibu: Serina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar